Seperti Buah Yang Jatuh Dari Pohonnya

Buah jatuh di bawah pohon

Buah jatuh di bawah pohon

Percayakah anda pada pribahasa “buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya”. Tidak salah jika anda atau kita semua percaya peribahasa itu, toh buah jatuh pasti tidak akan jauh dari bawah pohonnya kan? Kalaupun ada yang jauh pasti karena ada faktor eksternal. Bisa karena terbang dibawa codot (kelelawar pemakan buah) dan terjatuh disuatu tempat atau karena faktor eksternal lain seperti topografi setempat yang memiliki kemiringan tanah yang ekstrim semacam pada lereng perbukitan terjal, sehingga pada saat jatuh buah itu akan tergelincir sejadi-jadinya sehingga akan jauh dari pohonnya.

Jika mitologi ini berlaku pada semua manusia, maka bisa menjadi sebuah hal yang menakutkan. Bapaknya maling maka jadi maling pula anaknya, kalaupun dia tidak menjadi maling itu karena faktor keberuntungan semata. Seperti buah yang jatuh dari pohonnya, ada yang tetap dekat dengan pohonnya tapi sebagian ada juga yang tergelincir di sisi tebing atau di bawa terbang oleh codot yang bisa jatuh dimana saja, tanpa adanya kendali dari buah itu sendiri.

Manusia sebagai ciptaan Alloh yang paling sempurna, tak selayaknya menjadi seperti buah. Yang hanya akan jatuh pada sebuah pilihan tanpa adanya kendali dari dirinya sendiri. Kunci menjadi manusia seutuhnya adalah jika manusia tersebut dapat mengendalikan dirinya sendiri tanpa terpengaruh hawa nafsu dan lingkungannya yang buruk, sehingga dalam kesehariannya dapat menemukan berbagai kebaikan-kebaikan dunia yang akan menjadi bekal kehidupan menuju akhirat nanti.