Di wall Facebook banyak curahan hati, di Twitter banyak yang berteriak

Facebook dan Twitter dua media sosial online yang aku punyai akunnya. Tiap hari keduanya pasti selalu aku chek keberadaannya, sekedar ingin tahu status teman dan beberapa kejadian yang sedang mereka alami. Aku pikir cukup efektif, dengan terpisah pada jarak yang lumayan jauh dan tanpa bertemu tatap muka secara langsung aku sudah mendapati banyak informasi semua teman dipenjuru sana. Tidak semuanya sih, ada beberapa teman yang enggan berbagi melalui kedua media tersebut, seperti posisiku yang ada diantara keduanya, tidak terlalu sering memanfaatkannya untuk berbagi informasi pada semua teman.

Image

Login, update status & berikan komentar atau sekedar menyukainya

Di Facebook aku sering mendapati beberapa curahan hati. Terkadang sampai yang bersifat prifasi pribadi juga sering aku temui. Menurutku semua itu terjadi karena berbagi status, foto, video & sekedar melakukan pooling kepada teman merupakan fitur utama Facebook. Yang lengah pasti akan tergoda terpancing akan fitur eksotis tersebut dengan tanpa menyadarinya akan menjadi sebuah bumerang dikemudian hari.

Image

Twitter, menyebarkan apa yang sedang terjadi

Di twitter sedikit berbeda, sharing bersifat penyebarluasan efektif terhadap gagasan-gagasan atau sebuah opini & status pribadi. Penggunanya dituntut lebih efisien karena keterbatasan karakter yang bisa ditulis. Twitter menyajikannya secara apik & ringkas, dengan efektifitas dalam penyebarluasannya layaknya sebuah kicauan burung.

Keduanya memiliki kelebihan & kekurang. Segala macam yang menghiasi akunku di Facebook & Twitter merupakan warna kehidupan. Kegalauan, keluh kesah, curahan hati dan ungkapan gembira serta rasa bersyukur sering aku temui. Penggunaan secara bijak akan menguntungkan penggunanya. Ketidak hati-hatian dan kecerobohan dalam penggunaannya bak bom waktu dengan bahan dasar boomerang. Siap menyerang kembali kapan saja tanpa kita ketahui kapan waktunya.

Leave a comment