Perang Komenar antar pembaca

Fungsi kolom komentar adalah untuk memberikan argumen, bukan untuk mencaci sesama

Bagi anda yang pembaca berita atau artikel online mungkin banyak yang tak menyadarinya. Perang komentar antar pembaca yang sering terjadi pada sebuah kolom komentar dari sebuah artikel online menjadi sebuah hal yang biasa. Terkadang konflik yang berbau sara juga sering muncul. Aneh memang kenapa komentar kog menyempatkan membaca deretan komentar. Tujuan utama saya membaca komentar para pembaca adalah untuk mengetahui reaksi dari berbagai sudut pandang para pembaca/publik atas sebuah artikel/pemberitaan. Dan anehnya tak jarang saya temui profokasi-profokasi terlontar dari beberapa komentator dan siap memanaskan suasana hingga berapi-api.

Entah ini sebuah warisan budaya sebuah bangsa kah? Gemar bertarung antar sesama guna mempertahankan argumen/kepentingan kelompoknya. Tapi saya sangat yakin, Bhineka Tunggal Ika masih melekat pada ingatan setiap anak bangsa. Hanya saja implementasi dilapangan yang belum berjalan semestinya. Mentang-mentang mukanya tak kelihatan satu sama lain (tidak saling tatap muka) membuat banyak komentar tak pantas sering terlontar. Sering bertanya-tanya kapan hal ini bisa berakhir, atau minimal berkurang. Sebagai sebuah cerminan moral dan akhlak bangsa ini tidak menuju kerusakan/kemerosotan, yang akan dengan mudahnya menyakiti dan bersitegang antar sesama.

One thought on “Perang Komenar antar pembaca

  1. Pingback: Hearing to Feel

Leave a comment